Ada yang memisahkan seni dan sains' bahkan dengan budaya (kebiasaan berkehidupan yang turun temurun).
Jika anda berbicara seni, maka anda akan menemui hal-hal yang subjektif dan indah serta dapat dinikmati oleh siapapun yang ada disekitarmu. Bahkan oleh dirimu sendiri sekalipun. Mari membangun kebiasaan-kebiasaan pada kehidupan yang akan dipetakan oleh sains (ilmu pengetahuan) yang ada sekarang.
Suatu hari di halaman belakang kampus umi atau halaman depan sekretariat UKM Seni UMI, saya menemui teman sedang membuat baling-baling penangkap angin. Jika baling-baling tersebut mendeteksi adanya angin , sektika akan mengarahkan dirinya sesuai terpaan angin pada ekornya.
Kalau saya katakan ia sedang membuat alat pendetksi keberadaan
dan arah angin. Kenapa harus mendeteksi keberadaan dan arah angin, yahh tentu agar anda dapat memperkirakan musim dan beberapa penempatan lain dalam kehidupan.
Ini biasa digunakan oleh para petani dan peladang sebagai patokan untuk menentukan masa tanam. Selain itu sebagai hiburan di lahan kala menjaganya dari gangguan beberapa hal yang tak diinginkan, seperti burung-burung pemakan. Hal itu agar dilakukan agar , ada-ada saja hiburan di masa penat kala bertempat disawah ladang.
![]() |
| Subhan dan baling-baling |
![]() |
| memperkirakan arah angin |



Tidak ada komentar:
Posting Komentar